Senin, 15 April 2013

7 T KIAT MEMBENTUK PRIBADI SUKSES




                Menurut Aa Gym, ada 7 cara yang dapat menjadi alat ukur untuk pribadi yang mampu meraih kesuksesan hidup, baik di dunia maupun di akhirat, yaitu sebagai berikut:
1.     Tenang
Orang yang bersikap tenang dapat kita lihat dari kemampuan berpikirnya yang jernih, kemampuan menghimpun informasi yang akurat, setiap tindakan yang ia lakukan selalu tepat serta bermanfaat untuk dirinya sendiri dan orang lain.
Orang yang bersikap tenang senantiasa bersikap arif,adil dan bijaksana dalam mengambil suatu keputusan. Ia sudah memikirkan dengan matang dan bijak bahwa keputusan yang akan di ambilnya itu adalah sebuah keputusan yang terbaik dalam hidupnya, dan juga sebuah keputusan yang terbaik untuk dirinya sendiri maupun orang lain.

2.    Terencana
Ada sebuah ungkapan “Gagal dalam merencanakan berarti sama dengan merencanakan sebuah kegagalan”.
Maksud dari ungkapan tersebut adalah apabila kita tidak terlatih dan terbiasa untuk untuk membuat perencanaan dalam hidup ini, maka berbagai kerugian akan mendatangi diri kita sendiri. Orang yang segenap aktivitasnya terencana dengan baik, ia akan selalu melakukan sesuatu dengan efektif, efisien, hemat biaya, tenaga dan pikiran, karena semuanya sudah terukur akurat.
Untuk itu, marilah kita biasakan untuk tidak bertindak asal pikir, asal mau, dan asal ingin. Kita harus bertindak berdasarkan sebuah perencanaan yang matang.
3.    Terampil
Orang yang terampil tampak dari kecekatannya dalam berperilaku. Kunci untuk bisa terampil adalah latihan. Orang yang terampil adalah orang yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik dan teliti.

4.   Tertib
Tertib artinya teratur. Tertib yaitu kita mampu menyelesaikan pekerjaan yang kita lakukan dengan penuh keteraturan dan juga kedisiplinan. Orang yang tertib akan mampu memanajemen waktunya yang hanya 24 jam dalam seharidengan sebaik mungkin. Selain itu, ia juga mampu menetapkan target – target yang akan dilakukannya secara rasional.

5.    Tekun
Ada sebuah pepatah yang mengatakan “Keberhasilan adalah milik orang yang tekun“. Tekun berarti ketangguhan dalam berproses. Orang yang tekun akan selalu menikmati pekerjaannya. Ketekunan sangat dekat dengan keuletan. Oleh karena itu, orang yang tekun bisa juga di pastikan orang yang ulet.

6.   Tegar

Apabila ada suatu hambatan yang datang, tegar adalah sikap yang harus kita lakukan. Tegar hampir identik dengan sabar, yaitu apabila kita sedang menghadapi masalah, maka bersikap tegarlah. Artinya kesabaran kita dalam menghadapi masalah harus di kedepankan.

7.    Tawadhu’
Seorang pribadi yang sukses, apabila ia telah menggapai sebuah keberhasilan, maka ia akan bersikap tawadhu’. Tawadhu’ artinya rendah hati. Ia akan menyadari bahwa segala sesuatu yang di perolehnya itu hanya akan terjadi dengan seizin Alloh SWT. Tanpa Tawadhu’, apalah artinya sebuah kesuksesan.
               
Demikianlah 7 T yang di tawarkan oleh Aa Gym. Akan lebih menarik lagi apabila 7 T tersebut di lengkapi dengan sebuah T  yang tersisa, yaitu Tawakal.      
Tawakal adalah kesungguhan hati dalam bersandar kepada Alloh SWT untuk mendapatkan kemaslahatan, serta mencegah dari kemudharatan, baik menyangkut urusan dunia maupun akhirat.
Tawakal dilakukan setalah doa dan usaha.

SYAIR ABU NAWAS





Ilahi lastu lilfirdausi ahla,
Walaa aqwa ‘ala naaril jahiimi
Fahabli taubatan waghfir dzunubi,
Fainaka ghafirudzanbil ‘azhiimi.... .

Dzunubi mitslu a’daadir-rimaali,
Fahabli taubatan ya Dzal Jalaali,
Wa ‘umri naqishu fi kulli yaumi,
Wa dzanbi zaaidun kaifa-htimaali,

Ilahi ‘abdukal ‘aashi ataak,
Muqiron bi dzunubi wa qad da ‘aaka
Fain taghfir fa anta lidzaka ahlun,
Wain tadrud faman narju siwaaka.... .



Wahai Tuhanku. . . . aku sebetulnya tak layak masuk surgaMu,
Tapi. . . . aku juga tak sanggup menahan amuk nerakaMu,
Karena itu, mohon terima taubatku, ampunkanlah dosaku,
Sesungguhnya, Engkaulah Maha Pengampun dosa-dosa besar
Dosa-dosaku bagaikan bilangan butir pasir di lautan
Maka berilah ampun kepadaku,
Wahai Tuhanku Yang Maha Agung, setiap hari umurku terus berkurang,
Sedangkan dosaku terus menggunung,
Bagaimana aku menanggungkannya,
Wahai Tuhan, hamba-Mu yang pendosa ini, datang bersimpuh kehadapan-Mu, mengakui segala dosaku, mengadu dan memohon ampun kepada-Mu
Kalau Engkau ampuni ,itu karena Engkau sajalah yang bisa mengampuni,
Tapi kalau Engkau tolak, kepada siapa lagi kami memohon ampun,
Selain kepadaMu, Ya Alloh.... . . .